Kelas Inspirasi Bogor 2 : Satu Hari Mengajar Siswa SDN Cemplang yang Unggul, Cerdas dan Bersemangat Tinggi
Ini adalah kali kedua saya menjadi relawan di Kelas Inspirasi Bogor.
Sebelumnya, saya menjadi relawan pengajar di SD di daerah Cibinong dan
kali ini aku mendapat “tugas” sukarela menjadi bagian dari relawan
pengajar kelompok 25 yang bertugas di SDN Cemplang kota Bogor.
Tiga hari sebelum hari inspirasi, kami melaksanakan survey ke lokasi SD tersebut. Oleh karena masih ada keperluan maka saya menyusul rekan-rekan kelompok ke SD tersebut. Saya disambut oleh kepala sekolah SDN Cemplang (ibu Lili Mardiah, SPd, MSi.) yang ternyata beliau satu almamater SD dengan saya (berbeda 23 tahun angkatan sekolahnya :D ). Di situ saya bertemu dengan fasilitator berdedikasi tinggi mas Adi Mulia Pradana beserta 2 orang relawan, yaitu mbak Giri dan mbak Ambar. Di situ kami melakukan koordinasi akhir dengan pihak sekolah sebelum Hari Inspirasi (9 September 2014). Setelah selesai berkoordinasi, kami pulang dan bersiap-siap untuk Hari Inspirasi.
Tiga hari sebelum hari inspirasi, kami melaksanakan survey ke lokasi SD tersebut. Oleh karena masih ada keperluan maka saya menyusul rekan-rekan kelompok ke SD tersebut. Saya disambut oleh kepala sekolah SDN Cemplang (ibu Lili Mardiah, SPd, MSi.) yang ternyata beliau satu almamater SD dengan saya (berbeda 23 tahun angkatan sekolahnya :D ). Di situ saya bertemu dengan fasilitator berdedikasi tinggi mas Adi Mulia Pradana beserta 2 orang relawan, yaitu mbak Giri dan mbak Ambar. Di situ kami melakukan koordinasi akhir dengan pihak sekolah sebelum Hari Inspirasi (9 September 2014). Setelah selesai berkoordinasi, kami pulang dan bersiap-siap untuk Hari Inspirasi.
Pada Hari Inspirasi, acara dimulai dengan pembukaan di lapangan
upacara. Alhamdulillah, relawan yang bisa hadir sebanyak 9 orang (8
pengajar dan 1 fotografer). Setelah Kepala Sekolah memberikan sambutan,
kami memperkenalkan diri satu-per-satu. Kemudian kami disambut dengan
lagu-lagu selamat datang dari murid-murid SDN Cemplang. Tampak mereka
antusias sekali menyambut kami, di samping tentunya ada rasa penasaran
di benak mereka tentang acara apa yang diselenggarakan di sekolah mereka
hari itu. Kemudian, setelah sambutan, sang Fasilitator berdedikasi
tinggi (mas Prada) memimpin senam Open Banana dan beberapa yel-yel
sederhana. Selang beberapa lama, mulailah sesi mendengarkan inspirasi
dari para relawan di kelas-kelas. Anak-anak dengan semangat ’45 masuk ke
kelas dengan tertib (meskipun ga tertib2 amat sih :D ).
Saat mengajar, saya kebagian di kelas 3 , 4 dan 5. Saya menyajikan
gambaran tentang profesi saya yang bekerja di bidang tenaga listrik,
mulai dari dari mana asalnya listrik, manfaat dan pentingnya listrik,
dan bagaimana listrik bisa dirasakan kegunaannya di rumah-rumah. Saya
ceritakan dengan menunjukkan gambar-gambar instalasi listrik (seperti
tower, pembangkit, gardu) dan di akhir cerita, saya tampilkan video
animasi pendek tentang alur “perjalanan” listrik dari saat dibangkitkan
sampai bisa dipakai oleh orang banyak. Tampak mereka antusias menyimak
dengan “dibumbui” celotehan-celotehan dan pertanyaan-pertanyaan yang
sederhana tapi “mengharukan di hati”, seperti: “kak, sudah pernah naik
tower?” (emangnya gue atlit panjat pinang ya? :p ), “kak, koq charger HP saya nyetrum ya?” (kamu pegang besinya kali diik.. :D ), dan “kak, bisa main Point Blank? main yuk sekarang..” (masih
jam sekolah nih, diik.. Hey…, anak-anak SD sekarang udah mainannya game
online gan.., perasaan dulu saya terampil pake komputer tuh waktu SMP,
itu juga masih novice skilled).
Selain mengajar, saya juga dapat tambahan ilmu praktis, bagaimana
caranya melerai anak yang sedang berantem (ga tau kenapa, tiba-tiba aja
adu jotos :D
). Kejadian ini berlangsung saat mengajar di kelas 3. Entah, dari mana
datangnya wangsit sehingga saya bisa ngomong dengan bijak dan dipahami
mereka, tiba-tiba saya bisa membujuk mereka dengan baik untuk berbaikan.
(maklum lah, dulu saya waktu SD juga tukang bikin onar, mungkin
terinspirasi dari guru saya dulu kali ya gimana cara ngomongnya supaya
anak-anak yang berantem bisa luluh dan saling berbaikan :p ).
Oh ya, karena saya juga biasanya mengajak orang dengan sebuah
“hasil/produk”, saya sempat memperlihatkan sebuah medali hasil jerih
payah pada waktu SD. (medalinya tentang apa, rahasia dong…, tanya aja
sama adik2 yg di kelas 5 tsb. yang setahun lagi menghadapi UN :)
). Di situ saya memberikan “semangat” kepada anak-anak kelas 5 untuk
bisa lebih baik dari pencapaian saya dan untuk meraih suatu cita-cita
itu tidak mudah tapi akan ada saja kemudahan jika mau berusaha dengan
giat dan cerdas dengan tetap mengatur waktu istirahat dan bermain.
Setelah tugas mengajar saya di 3 kelas itu selesai, tak terasa hari
sudah mulai siang. Saya bisa sedikit lega dan beristirahat sejenak di
ruang khusus basecamp kami. Oh ya, khusus untuk pengajar yang mengajar
di slot terakhir tiap-tiap kelas (kelas 1 -6), mereka punya sesi khusus
yaitu sesi “menuliskan cita-cita di pohon cita-cita”. Di sesi singkat
ini, semua anak-anak di tiap kelas, menuliskan apa cita-cita mereka di
situ. Ada rasa bangga juga, karena ada juga yang tertarik dengan profesi
saya yang (insya 4W1) mulia ini. Namun, bukan itu intinya. Yang saya
pesan pada anak-anak adalah apapun cita-cita mereka, harus bisa
memberikan manfaat ke orang-orang sekitar, bangsa dan negara sekecil
apapun juga karena ga ada bedanya kita hidup dengan orang mati kalau
kita tidak bisa memberikan manfaat buat lingkungan kita berada. Nah,
agar mereka tetap ingat dengan yang mereka tulis (sekaligus
kenang-kenangan dari kami), pohon-pohon cita-cita tersebut dipajang di
kelas mereka masing-masing.
Ketika semua relawan sudah selesai dengan tugas mulianya (mudah2an mulia di mata Tuhan dan di mata manusia ya… :)
), tiba lah acara penutupan. Anak-anak dikumpulkan di lapangan sekolah
dan diberikan sedikit arahan dari kepala sekolah sebelum rangkaian acara
Hari Inspirasi ini ditutup. Kemudian, tiba lah konfetti berhamburan di
udara menandai ditutupnya pelaksanaan Hari Inspirasi di SDN Cemplang
kota Bogor. Kami para inspirator hanya 1 (satu) hari mengajar dengan
kalian, tapi kami yakin, hal kecil ini akan menginspirasi kalian, para
siswa SDN Cemplang Bogor yang super duper hebat calon pemimpin unggul di
masa depan.
Terima kasih kepada semuanya. Terima kasih kepada Kepsek dan para guru
di SDN Cemplang Bogor. Terima kasih kepadamas Adi Pradana, fasilitator
berdedikasi tinggi, fenomenal, unik, dan “aneh”. Terima kasih kepada
mbak Giri Lantria selaku relawan fotografer kelompok 25 yang juga
mengorbankan dirinya untuk tidak tampil banyak di slide foto-fotonya.
Terima kasih pula kepada para relawan inspirator: mas Eko, mas Aron, mas
Riza, mbak Resty, mbak Ambar, dan mbak Veronica. Kalian semua memang
super. Atas izin 4W1 swt lalu dengan dukungan dari kalian semua, acara
ini bisa terlaksana dengan baik dan diharapkan memberikan hasil yang
baik juga buat siswa SDN Cemplang pada khususnya.
(Tak terasa sudah 979 kata menurut MS Word yang sudah saya tulis.
Inginnya menulis banyak, tapi dibatasi oleh bapak fasilitator
berdedikasi tinggi kami maksimum 1000 kata ). :)