KABUPATEN BOGOR MENGAJAR BERBAGI SOLUSI PEMBELAJARAN EFEKTIF saat PANDEMI COVID-19
Indra Ariefandi, S.E., guru sekaligus
sebagai Wakabid Kesiswaan SMA Citra Nusa, salah satu narasumber mengatakan
bahwa efek Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada para siswa yang diampunya juga
dirasakan pada keluarganya. “Sejak adanya PJJ ini, anak saya yang masih sekolah
bisa menatap laptop dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Hal ini sungguh terlihat
melelahkan dan bisa menjadi beban yang lebih untuk anak-anak se-usia anak saya”,
kata Indra menerangkan salah satu contoh yang ia alami sendiri.Wakabid Kesiswaan
satu ini kemudian berbagi tips yang menurutnya cukup baik untuk anak didik
dalam menyikapi PJJ ini.
Tidak jauh berbeda dengan Yusuf Budi
Prasetya Santosa, M.Pd., dalam menjawab pertanyaan salah satu peserta webinar,
tentang metode apa yang terbaik diterapkan dalam PJJ ini, Yusuf yang juga
merupakan narasumber ke-2 Webinar ini menjawab, “Tidak ada satu metode pun yang
terbaik untuk menghadapi semua situasi. Keefektifan suatu metode itu tergantung
pada spesifik situasi. Sehingga, PJJ untuk sekarang bisa jadi efektif, seperti
saat di awal-awal masa pandemi, namun makin ke sini kita lihat mulai
sedikit-sedikit anak-anak bosan dengan PJJ; yang berarti kefektifan PJJ mulai
berkurang dan harus segera dicarikan metode lainnya yang lebih efektif”. Hal
tentang kejenuhan anak terhadap PJJ juga dijabarkan oleh Larissa Inarah, S.Psi,
seorang mahasiswi magister Profesi Pendidikan Universitas Islam Bandung.
Larissa yang menjadi narasumber ke-3 ini menjelaskan lebih kepada aspek-aspek
psikologis anak didik terhadap fenomena Pandemi ini. “Anak-anak tetap butuh
tatap muka karena dalam pembelajaran tidak hanya menyampaikan materi saja tetapi
membutuhkan suatu tatap muka dengan guru dan teman-teman sebayanya, yang mana
kedekatan emosinya akan berbeda sekali jika dilakukan secara daring. PJJ ini
pada dasarnya, anak-anak sendiri hanya bertemankan laptop dan internet, tidak
ada orang lain di sekitarnya saat itu”, ujar Larissa. “Di situlah orang tua
semestinya bisa menemani anak-anak agar tidak jenuh. Luangkan waktu untuk tidak
memegang HP dan beralih kepada mendampingi anak-anaknya yang sedang belajar”,
tambah Larissa.
(Nandi. 20201109.0013)